MENANGKAP PELANGI DI DUA MEDIUM:Analisis Intertekstual Novel dan Film Laskar Pelangi
Kata Kunci:
adaptasi, intertekstualitas, Laskar Pelangi, film dan sastraAbstrak
Penelitian ini membahas proses adaptasi novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata ke dalam film dengan pendekatan intertekstual. Fokus utama terletak pada transformasi naratif, tematik, dan estetika dari teks sastra ke medium sinema. Metode yang digunakan adalah deskriptif-analitis dengan pendekatan kualitatif. Data diperoleh melalui pembacaan intensif terhadap novel dan penayangan ulang film guna mengidentifikasi bentuk ecranisasi, seperti pengurangan, penambahan, dan modifikasi struktur cerita. Hasil analisis menunjukkan bahwa film sebagai medium visual melakukan interpretasi ulang terhadap teks sastra, mempertahankan esensi pesan pendidikan, harapan, dan perjuangan, tetapi menyederhanakan alur serta karakterisasi demi efektivitas dramatik dan durasi. Adaptasi ini bukan sekadar reproduksi, melainkan karya otonom yang berdialog secara kreatif dengan teks asal. Simbolisme pelangi, latar Belitung, serta karakter Bu Mus dan Lintang menjadi contoh konkret dari bagaimana makna dalam novel diterjemahkan secara visual dan emosional dalam film. Studi ini menunjukkan bahwa intertekstualitas berperan penting dalam memahami dinamika adaptasi lintas medium, dan bahwa adaptasi memiliki potensi memperluas jangkauan dan pengaruh cerita kepada khalayak yang lebih luas